Jambore Capung Indonesia yaitu perkumpulan antara beberapa komunitas pecinta capung yang ada di seluruh indonesia. Jambore capung kali ini diadakan di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta & Desa Jatimulyo, Griyomulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11-12 Agustus 2017 dan diselenggarakan oleh Kelompok Study Biolaska dan Water Forum Kalijaga.
|
Jambore Capung Indonesia 2017 |
Acara JCI diawali dengan kegiatan Seminar yang bertempat di gedung Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Narasumber pada kesempatan tersebut adalah para ahli capung yaitu Prof. Damayanti Buchori (Ketua Himpunan Entomologi Indonesia) yang menyampaikan mengenai topik “Peranan Entomologi”. Narasumber yang kedua yaitu Dr. Suputa (Dosen Entomologi UGM) yang menyampaikan topik “Taksonomi Odonata”, dan narasumber yang terakhir yaitu Wahyu Sigit RHd (Presiden Indonesia Dragonfly Society) yang menyampaikan materi dengan topik “Perkembangan Capung Di Indonesia”.
|
Pemateri JCI 2017 |
Setelah seminar, peserta diberangkatkan menuju Desa Jatimulyo, Kulonprogo. Disana kami acaranya sharing data capung saat ini yang ada di Indonesia. Malam itu, pembicaranya hadir dari Yogyakarta, Solo, Cihuni, Semarang, Kediri, Semarang, Kalimantan, Jakarta, Karimun Jawa, Banyuwangi, dan Flores. Disini kita bisa tahu macam-macam capung yang endemik di setiap daerah, capung yang termasuk newrecord, dan capung yang perlu di lindungi. Contohnya di Jawa, jenis-jenis endemik seperti capung Amphiaeschna ampla dan jenis-jenis capung jarum dari genus Drepanosticta sp. juga perlu mendapat perhatian lebih, karena capung tersebut hanya dapat hidup di daerah hutan dan sumber air bersih, belum tercemar dan dikelilingi oleh vegetasi yang rapat. Oleh karena itu sobat, kita harus menjaga alam sekitar. Karena dengan begitu kita bisa tetap melestarikan hewan-hewan yang ada, terutama capung yang bergenus
Drepanosticta sp.
|
Drepanosticta sp. |
Hari kedua, kami akhirnya melaksanakan kegiatan yang ditunggu- tunggu, yaitu hunting bareng dengan berbekal kamera dan jaring peserta mengikuti instruktur jalan dengan memotret capung yang mereka temui di sepanjang rute. Waktu untuk hunting capung ini adalah 2 jam. Sepulang hunting, peserta menyetorkan foto hasil hunting yang nantinya akan dipilih yang terbaik dan menjelaskan bagaimana morfologi capung beserta nama ilmiahmya. Penghargaan berupa doorprize diberikan untuk foto dan penjelasan terbaik. Green Community mendapatkan juara pertama untuk fotografi capung. Selesai bersenang-senang dengan kenekaragaman capung, tak lupa para pecinta capung juga memikirkan nasib kelestarian capung kedepannya, pengumpulan data capung di seluruh wilayah pun dilaksanakan guna inventarisasi dan mengetahui tingkat populasi capung yang ada di setiap wilayah.
|
Hunting capung |
Selain seminar dan hunting, terdapat lomba yang menarik untuk diikuti yaitu lomba saintifik-fotografi dan lomba karya tulis semi-ilmiah bertema tentang capung. Di penghujung acara diisi dengan pengumuman juara-juara lomba. Dan disini Green Community mendapatkan juara satu untuk photografi capung. Nah, itu cerita kali ini sobat GC. Serukan....??? Kegiatan ini diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Jadi, mari bergabung diacara Jambore Capung Indonesia di tahun 2019 .
Hijau Bumi, Alam Lestari !!!
|
Tim Green Community dalam Jambore Capung Indonesia 2017 |
(Tria Cahyati - Lamproptera 05)
Tidak ada komentar: