Herping
merupakan kegiatan yang dilakukan di malam hari. Kegiatannya berupa Eksplorasi
jenis-jenis amphibi dan reptil. Untuk mengisi waktu di akhir pekan, saya dan
teman-teman Green Community biasanya melakukan herping, data yang kami
ambil berupa jenis-jenis katak atau kodok. Katak atau kodok yang dikatahui oleh
sebagian orang mungkin jenis kodok Puru Besar atau kodok bangkong yang
menjijikan, ukurannya besar dan berbintil-bintil. Oleh karena itu, sebagian
orang menganggap kegiatan ini aneh karena mencari katak atau kodok yang
menjijkan, akan tetapi bagi kami kegiatan ini menyenangkan dan menarik.
Kami
berjalan menjelajah hutan Gunung Unguran menyusuri jalan maupun sungai yang
merupakan habitat dari katak dan kodok. Gunung Ungaran letaknya tak jauh dari
kampus kami, butuh waktu 30 menit sampai 60 menit untuk sampai di kawasan hutan
Gunung Ungaran. Disana kami disambut dengan udara yang segar dan pemandangan
yang menakjubkan. Hutan di Gunung Ungaran sendiri merupakan kawasan hutan
dengan kondisi alam yang masih baik serta memiliki kekayaan hayati yang tinggi.
Berbekal buku identifikasi, kamera, headlamp atau senter dan makanan ringan
kami menjelalah hutan Gunung Ungaran.
Kami berjalan menyusuri
jalan setapak melihat ke kanan-kiri jalan atau melihat keatas daun dan melihat
ke bawah. Biasanya diatas daun kami menemukan jenis katak pohon seperti Rhacoporus reinwardtii atau katak pohon
hijau. Katak ini berwanya hijau, tungkai depan dan belakang berwarna kuning
atau oranye. Berseput penuh sampai piringan (Iskandar, 1998) . Selain Rhacoporus reinwardtii kami juga
menemukan Philautus aurifasciatus (Katak Pohon Emas) yang merupakan jenis katak
pohon yang berukuran sangat kecil (20-30 mm) dan fase kecebongnya berada di
dalam telur (Iskandar, 1998).
|
Rhacoporus reinwardtii |
|
Philautus aurirasciatus |
Pada
habitat aquatic biasanya kita menemukan jenis-jenis kongkang, seperti Kongkang
Kolam, Kongkang Jeram, dan Kongkang Racun. Ketiga jenis katak tersebut biasanya
ditemukan di dekat sungai atau kolam. Kongkang kolam (Hylarana chalconata) dapat ditemukan di genangan air sedangkan
Kongkang Jeram (Huia masonii) dan Kongkang Racun (Odorana hosii) dapat ditemukan pada sungai yang berarus deras dan
jernih di dalam hutan primer maupun hutan sekunder (Iskandar, 1998). Kongkang
Jeram (Huia masonii) merupakan katak endemic Jawa, di hutan Gunung
Ungaran kalian bisa dengan mudah menemukanya.
Gambar
3. (A) Kongkang Kolam yang ditemukaan di saluran irigasi di daerah Kalisidi,
(B) Kongkang Jeram yang ditemukan di sekitar sungai yang berada di dalam hutan
Banyuwindu, (C) Kongkang Racun yang ditemukan di sekitar saluran irigasi sungai
di Kalisidi.
Tak
hanya jenis-jenis katak tersebut yang dapat ditemukan disekitar Gunung Ungaran,
masih banyak jenis katak yang dapat ditemukan di kawasan hutan Ungaran seperti
jenis-jenis katak serasah Leptobrachium
hasseltii maupun Megophrys montana (Katak bertanduk).
Eksplorasi jenis-jenis katak ini sangat penting untuk dilakukan, karena data
ini merupakan data awal/dasar sebagai bahan penelitian-penilitian selanjutnya.
Kami juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat tentang jenis-jenis amphibi yang ada di kawasan Gunung Ungaran sehingga
upaya konservasi biodiversitas dapat terus berjalan dan Gunung Ungaran dapat
dijadikan sebagai laboratorium alam untuk belajar.
Tidak ada komentar: