Tidak semua ular dapat membahayakan manusia seperti yang sering kita takutkan. Seperti ular jenis ini yang tidak berbisa bagi manusia, namun berbisa mematikan bagi sesama ular. Bahkan ular kobra dan ular weling jika terkena gigitan ular tambang dapat membahayakan mereka, unik bukan? Ular ini dapat dengan mudah kita jumpai di sawah, pinggir sungai, atau rerumputan. Bahkan beberapa kami temukan selama kegiatan Go Ark 2021 pada November tahun lalu. Dua ekor ular yang kurus ramping ini kami temukan di Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.
Ular tambang atau disebut pula ular tali picis ini memiliki ekor yang panjang, mencapai sepertiga dari panjang tubuh keseluruhan. Punggungnya berwarna coklat zaitun seperti logam perunggu. Pada masing-masing segi tubuh anggota bawah terdapat pita tipis kuning terang keputihan, dipisahkan dari sisik ventral (perut) yang sewarna oleh sebuah garis hitam tipis memanjang hingga ke ekor. Kepala kecoklatan perunggu di sebelah atas, dan kuning terang di bibir dan dagu; diantarai oleh coret hitam mulai dari pipi yang melintasi mata dan melebar di pelipis balik, selanjutnya terpecah menjadi noktah-noktah akbar dan mengabur di leher anggota balik.
Terdapat warna-warna peringatan berupa bintik-bintik hijau terang kebiruan di anggota leher hingga tubuh anggota muka, yang biasanya tersembunyi di bawah sisik-sisik hitam atau perunggu dan baru nampak jelas apabila si ular merasa terancam. Sisik-sisik ventral putih kekuningan atau kehijauan.
Ular tambang mempunyai kebiasaan hidup diatas pohon. Tetapi untuk memangsa katak ataupun kadal (Lacertilia) sering juga turun ke tanah. Di semak-semak, ular tambang sering juga dijumpai dengan kondisi bergelung, atau bahkan menjalar ke selang rumput-rumput yang tinggi.
(Tristiana Hidayatul Wahidah - Dipterocarpus 05)
Tidak ada komentar: